17 Metode Dakwah Agar Lebih Efektif, Beradab dan Elegan

 


17 Metode Dakwah Agar Lebih Beradab, Elegan, dan Efektif, 

Dakwah sesungguhnya adalah menyentuh hati manusia agar berubah menjadi lebih baik. Dakwah bukan hanya sekedar menyampaikan, karena jika demikian, maka pesan dakwah tidak akan membekas dan tidak efektif.

Kegiatan dakwah pada dasarnya merupakan amar ma'ruf nahi mungkar (Menyuruh (Berbuat) baik dan mencegah dari yang mungkar. Namun, dalam berdakwah ada beberapa metode yang harus dipenuhi agar pesan yang disampaikan kena ke hati. Jadi, dakwah tidak hanya menyamapaikan sesuka hati saja tapi ada adab yang harus dijalani, sehingga dakwah tidak menimbulkan hal buruk.

 

Bagaimana dakwah bisa menyebabkan hal buruk? Yaitu Jika dakwah dilakukan tidak dengan cara yang lembut. Jika dakwah dilakukan tanpa adab, maka akan muncul hal buruk seperti sakit hati, pertengakaran, dan permusuhan.

 

Hal ini bisa kita lihat ketika ada orang yang benci agama islam, mereka benci bukan karena isi ajaran agama ini, melainkan karena mereka melihat kesalahan seorang pendakwah dalam menyampaiakan kebaikan.

 

Mungkin ada sebagian orang yang mengatakan "Yang penting saya sudah menyampaikan, terserah dia menerima atau tidak"

 

Sekilas ucapan itu terdengar normal dan biasa, namun jika dilihat maknanya secara mendalam, maka ucapan itu hanyalah bentuk keputusasaan dalam berdakwah. Ketika ia mengatakan "yang penting sudah saya sampaikan," Terlihat seolah-olah ia sudah menyerah menyampaikan. Seharusnya ia terus berikhtiar dengan cara yang lebih lembut dan lebih lembut lagi.

 

Pendakwah tidak boleh pasrah apakah yang mendengar menerima atau tidak. Pendakwah harus terus merenungkan 'apakah ada yang salah dalam metode dakwahku?'

 

Selanjutnya ucapan "Terserah dia menerima atau tidak," Itu kurang baik.  Perlu Kita lihat, apakah penyampaiannya sudah beradab atau tidak? Jika tidak, maka dakwah itu pasti sulit diterima, begitu juga sebaliknya

 

Mungkin ada juga yang mengatakan "Dakwah ya dakwah aja ngapaian pake metode, metode dan adab-adab?

 

Percayalah banyak perselisihan yang muncul karena kesalahan dalam berdakwah, ada orang yang memberi nasehat, lalu yang mendengar tersinggung dan tidak menjalin silaturahmi lagi dengan yang memberi nasehat. Keduanya salah, namun penyebab pertamanya adalah pendakwah yang membuat sakit hati yang didakwahi.

 

Keempat tujuh metode ini bisa kita terapkan untuk menyebarkan dakwah secara hikmah, penulis mendapatkannya dari Kitab Ensiklopedia Adab Islam karya 'Abdul 'Azis bin Fathi as-Sayyid Nada halaman 174-190. Dan kumpulan ceramah dari berbagai ulama. Semoga bisa menjadi bahan introspeksi untuk para penyebar kebaikan. Berikut metodenya;

 

1. Bersikap Lemah Lembut

 

"Jika tidak mampu bersikap lemah lembut maka janganlah berdakwah"

 

Anjuran diatas mungkin sedikit berlebihan bagi para pembaca. Akan tetapi bersikap lemah lembut memang wajib adanya. Hal ini sesuai dengan Sabda Nabi dalam Shahih Muslim Nomor Hadist 3593, dari Aisyah RA ;

 

"Sesungguhnya Allah itu Mahalembut menyukai kelembutan dalam segala urusan dan dia memberikan kelembutan kepada sesuatu yang tidak diberikan kepada kekerasan dan selainnya" (HR Musim)

 

Oleh karena itu, jika ingin berdakwah bersikaplah lemah lembut karena Sang MahaLembut menyukai itu. Sangat ironi jika ada yang berdakwah namun tidak dengan cara yang disenangi Sang Khaliq.

 

Anjuran Bersikap lemah lembut mungkin sulit diterima oleh orang yang mudah marah. karena mereka ingin segera meluapkan kemarahan dengan cara membentak orang yang berbuat kesalahan. Anehnya lagi mereka ustrul marah jika nasehatnya tidak digubris.

 

Anda boleh membeci orang yang berbuat salah, namun jika ingin menasehatinya hilangkan kebencian itu dan lakukanlah dakwah dengan cara lemah lembut.

 

Ada saatnya Anda berdakwah dengan sedikit kerasnya, namun itu adalah pilihan terakhir. Sebaiknya, utamakanlah sikap lembut untuk menyentuh hati yang didakwahi.

 

Bacalah kalimat awal artikel ini, bahwasanya dakwah adalah menyentuh hati bukan sekedar memerintah dan melarang. Jika anda berdakwah dengan kemarahan, kekerasan, dan kebencian disitulah nafsu berkuasa dan dakwah anda menjadi sia sia.

 

Bagaimana cara menghadirkan sikap lemah lembut dalam berdakwah? Baca Metode berikutnya..

 

2. Sabar

 

Kata sabar adalah kata yang sering didengar mudah diucapkan tetapi sulit untuk dilaksanakan. Sabar adalah sikap paling berat untuk dipertahankan. Dalam berdakwah sikap sabar harus dipegang kuat agar pendakwah tidak lepas kendali.

 

Orang yang sabar dalam berdakwah tidak akan putus asa mencari cara terbaik yang lebih sopan, elegan, berwibawa, dan lebih lembut. Ia juga tidak akan marah jika dakwahnya tidak diterima karena ia merasa ada metodenya yang kurang tepat sehingga belum diterima.

 

3. Niat yang Benar

 

Dalam kitab Ensikolepedia Adab Islam, Niat yang benar ada di nomor satu, namun penuis sengaja meletakkan sikap lemah lembut diawal karena penulis merasa itu lebih aplikatif.

 

Niat yang benar dalam berdakwah adalah niat untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Jika niatnya salah maka pendakwah akan melakukan banyak kesalahan, diantaranya ; merasa bangga telah berdakwah, dan marah jika dakwahnya tidak digubris.

 

Perbaikilah niat berdakwah semata-mata untuk mendapatkan ridha-Nya agar anda terhindar dari penyakit hati dalam berdakwah.

 

4. Memiliki Ilmu

 

Seorang yang ingin berdakwah haruslah memiliki ilmu mengenai apa yang didakwahinya. Sebab jika ia tidak memiliki ilmu, bisa jadi ia menyuruh hal yang tidak disyariatkan dan mewajibkan hal yang tidak diwajibkan Allah SWT.

 

Itu sebabnya penting menambah ilmu melalui guru dan buku. Bukankah ada dua hal yang boleh kita minta secara terus menerus dalam do'a? yaitu iman dan ilmu.

 

Perbanyaklah medengar orang yang berilmu dan perbanyakalah membaca buku-buku yang bergizi agar Anda memilki referensi ketika menyampaiakan sesuatu dan bisa memebri jawaban terbaik jika ada yang menyanggahnya.

 

5. Melaksanakan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang dilarangnya.

 

Metode kelima ini merupakan hal wajib agar terhindar dari perilaku yang dibenci Allah SWT, yaitu orang yang menyuruh hal yang tidak ia kerjakan.   Berusahalah mengamalakan semua hal yang disyariatkan oleh Allah melaluu Rasul-Nya. Setelah itu. barulah menyampakan dakwah kepada orang lain.

 

Timbul pertanyaan. Apakah orang yang berbuat mungkar tidak boleh melarang orang lain berbuat mungkar, dan orang yang belum berbuat ma'ruf dilarang memerintah perbuatan ma'ruf?

 

Tentu saja boleh. Mengapa demikian?

 

Amar ma'ruf nahi mungkar adalah perintah wajib, meskipun orang tersebut belum melakukan keduanya. Ibnul Jauzi Rohimatullah menjelaskan orang yang berbuat mungkar namun ia melarang orang lain melakuakan hal yang sama maka dosanya satu. Tetapi jika ia berbuat mungkar dan tidak melarang orang lain berbuat mungkar, maka dosanya dua yakni Melakukan dan mengizinkan.

 

6.  Berbuat Baiklah dan rutinlah Tanam Jasa Baik

 

Tanam jasa baik adalah menghiasi diri dengan Akhlak dan perilaku yang mulia kepada sesama manusia, diantaranya murah senyum, pemaaf, suka berbagi (dermawan), perhatian, peduli, ramah, jujur, amanah, selalu mempererat silaturahmi, dan lain sebagainya.

 

Bagaimana perasaan Anda jika ada orang susah senyum, sulit memaafkan, mudah marah, pelit, cuek (anti sosial), egois, pembohong, munafik, selalu mencari kesalahan, dan selalu cari musuh kemudian ujub-ujub datang memberi perintah dan larangan! Bukankah itu menjengkelkan?

 

Coba bandingkan jika ada orang yang sangat ramah, suka memberi hadiah (Dermawan), peduli dengan keadaan Anda, menolong Anda ketika susah, tidak mencari-cari kesalahan Anda, menutupi aib anda, mudah berempati dan bersimpati, ketika ia menyampaiakn satu nasehat pasti akan anda terima.

 

Bahkan ketika kita sudah berbuat baik atau tanam jasa, namun kita salah dalam metode memberi nasehat bisa jadi dakwahnya tidak diterima. apalagi yang memberi dakwah tidak pernah berbuat berbuat baik, dan metode dakwahnya tidak sopan, ya makin tertolak.

 

Penulis malah yakin ketika ketika Akhlak mulia dikedepankan, yakni banyak memberi jasa baik kepada sesama manusia. maka dakwah secara lisan sudah tidak perlu lagi karena dakwah secara akhlak sudah menyentuh hati dan lebih efektif.

 

Misalkan ada sekelompok orang yang nongkrong dan tidak sholat berjamaah ke masjid ketika adzan berkumandang, Metode dakwah apa yang akan anda lakukan?

 

Jika Anda tiba-tiba datang berceramah menyampaiakn puluhan dalil tentang pentingnya sholat, maka anda akan dicuekin mungkin disorakin dan tidak menutup kemungkinan dibenci, dan mereka pun tetap tidak sholat.

 

Namun, jika anda datang membawa makanan atau cemilan baik itu dari rumah atau Anda beli, (Anda traktir mereka) kemudian menawarkan mereka makan bareng, Anda juga beramah tamah (tidak membahas sholat), ya bisa jadi nanya keadaan pekerjaan, keluarga, pendidikan kemudian anda memberi solusi jika ada kesulitan yang mereka hadapi. Ketika Anda pergi untuk sholat ketika adzan berkumandang pasti mereka yang terbantu akan mengikuti Anda ke Masjid. Itu sebabnya dalam berdakwah dibutuhkan modal ilmu dan materi.

 

Dakwah dengan metode yang kedua tentu lebih efektif daripada yang pertama yang hanya menyalahkan dan memberi perintah begitu saja. Semua manusia tentu benci untuk dihakimi dan disalahkan, dan akan berhutang budi jika ada yang berbuat baik. Maka, tanamah jasa sebanyak mungkin kepada sesama manusia.

 

7. Tidak Pamrih

 

Dalam berdakwah kita tidak boleh memperhiitungkan keuntungan duniawi. Dakhwah tidak bole mengharapkan pujian, penghargaan dan pengakuan, dan tidak boleh marah jika dakwah tidak diterima. Kembali ke niat awal kita berdakwah yaitu hanya mengharapakan ridho Allah SWT.

 

8. Tidak mempermasalahkan hal khilafiyah

 

Apa yang dimaksud dengan Khilafyah yaitu segala perkara yang memiliki dalil dan tafsir masing-masing dan masih menjadi ihtilaf para Ulama.  Jika Anda membahas itu dan Anda tidak memilki ilmu yang dalam yang muncul adalah pertikaian dan perselisihan. Karena yang mendengar tidak percaya sedangkan Anda ilmunya sedikit.

 

Meskipun Anda memiliki ilmu yang dalam, namun hindarilah membahas hal itu kepada orang lain, karena bisa jadi mereka punya referensi dalil dan tafsir. Dikhawatirkan bukan kebaikn yang muncul melainkan perdebatan yang tidak produktif.

 

Seperti halnya koul "orang luar sudah melaksankan perintah Allah SW agar melakukan perjalanan keseluruh penjuru negeri termasuk ke bulan, Anda masih diam di temapt membaha hal-hal khilafiyah yang bukan bidang Anda.

 

9. Memilih Waktu yang Tepat

 

Suatu hari imam Ahmad bin Hambal melihat muridnya melakukan kesalahan ketika mengajar, dimana muridnya mengajar dibawah naungan pohon sedangkan murid-murid yang diajar dibawah terik matahari. Imam Ahmad tidak langsung datang dan memerahi muridnya.

 

Namun, ia datang bertamu ketika hari sudah gelap tanpa ada seorangpun yang tahu, dan berbincang dengan muridnya dan  memohon izin kepada muridnya untuk memberi sedikit nasehat agar muridnya jangan lagi mengajar sepert tadi. Kemudian pamit juga tanpa ada orang lain yang tahu selain muridnya.

 

10. Lakukan secara empat mata

 

Seperti halnya kisah diatas, terlihat jelas Imam Ahmad bin Hambal memilih waktu yang tepat tidak dimoment ia meilhat kesalahan, dan sang imampun hanya menasehati muridnya secara Empat mata tanpa ada orang lain yang tahu untuk menjaga kehormatan muridnya.

 

Imam Asy- Syafi'i berkata " Barang siapa mengingatkan saudaranya secara rahasia maka ia telah menasehatinya dan menjaga nama baiknya, dan barang siapa yang menasehati secara terang-terangan, berarti ia telah membuka kejelekannya dan merusak nama bainya. (Shahih Muslim dengan syarah an-Nawawi (11/12).

 

11. Dahulukan Hal Penting

 

Jika melihat dua kemungkaran secara bersamaan namun kemungkaran pertama lebih berbahaya, makan cegahlah yang pertama, Jangan membenahi hal-hal remeh dan mengabaikan hal-hal penting.

 

12. Lakukan secara bertahap

 

Metode bertahap sesuai dengan Hadis Nabi ;

"Barang siapa melihat kemungkaran hendakah ia mengubahnya dengan tangannya. Namun jika ia tidak sanggup maka ubahlah dengan lisannya.

Apabila tidak sanggup juga, maka dengan hatinya. Yang demikian itu ialah selemah-lemah keimanan. (HR Musim (49))

 

Dari hadist diatas seolah-oleh menujukkan ummat islam yang memiliki iman yang kuat yaitu orang yang mampu mencegah kemungkaran dengan tangan (kekuasannya). Umat islam yang lemah adalah mereka yang hanya mampu mencegah kemungkaran hanya dengan hati.

 

13. Tidak Mencari Aib Orang Lain

 

Mencari-cari kesalahan dan aib orang lain merupakan hal tercela dan dibenci semua orang. Dalam berdakwah hindarilah mencari kesalahan orang lain dan mencari dalil untuk menasehatinya. Dalil yang anda berikan pasti benar, namun yang menerima pasti sakit hati dan bisa jadi tidak suka dengan Anda. Jika itu terjadi maka jangan harap dakwah Anda akan didengar lagi.

 

14. Meminta Bantuan Orang yang Tepat

Harus diingat tujuan dakwah bukan sekedar menyampaikan kebaikan, namun tujuan utamanya adanya mencegah orag berbuat mungkar atau membuat orang lain menjadi baik. Oleh karena itu, jika anda melihat kemungkaran namun anda bukan orang yang tepat menyampaikannya, maka mintalah bantuan orang lain yang lebih berilmu, lebih tua, lebih berwibawa.


15. Mengenali Karakter Objek yang Didakwah


Menganali karakter orag yang didakwah adalah metode terbaik, Hal ini penting bagi para pendakwah agar tidak melakukan hal yang sama kepada semua orang. Jangan dakwah tentang kewajiban zakat kepada orang-orang yang miskin.


16. Menggunakan Cara yang Kreatif


Cara yang kreatif sangat bermanfaat dalam dakwah. Jika dakwah dilakukan hanya menegur memerintah maka dakwah tidak efektif. Gunakanlah berbagai cara efektif dengan syair, tulisan, video dan lain sebagainya.


17. Tidak Ujub

 

Jagalah hati Anda agar tehindar dari rasa berbangga diri (UJub) setelah memeberi nasehat. Ulama salaf pernah ditanya "Bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang mendatangi para penguasa lalu menyuruhnya berbuat ma'ruf dan melarangnya berbuat mungkar?

 

Ia menjawab "Aku takut ia Akan dicambuk." Ditanya lagi,  "Bagaimana jika ia sanggup menghadapinya?" Ia menjawab, "Aku takut si pendakwah akan dibunuh" Ditanya lagi " Bagiaman jika ia juga berani?" Kemudia Salaf berkata "Aku takut muncul di dalam dirinya penyakit yeng tersembunyi, yaitu perasaan kagum terhadap diri sendiri.

 

Demikianlah 14 Metode dalam Memberi Dakwah Islam Secara Efektif dan kena ke Hati. Inti dari semua cara diatas adalah pentingnya memperbaiki hubungan Hablumminannas dalam berdakwah. 90% dari seluruh adab dakwah adalah berbuat baik ke sesama manusia demi bersama-sma mendapatkan keridhian-Nya.

 

Semoga seluruh Metode atau metode dakwah di atas dapat kita jalankn sehingga Syiar Islam berjalan dengan baik dan disukai banyak orang, dan tidak ada lagi orang yang benci aama islam karena kesalahan dalam metode berdakwah.

 

 

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post

Featured post