Pengalaman Bersalin Caecar/Lahiran Di Rumah Sakit Citra Arafiq

 


Assalamu alaikum teman-teman

Kali ini saya akan berbagi pengalaman bersalin di Rumah Sakit Citra Arafiq, Depok.

Kehadiran bayi adalah puncak kesenenangan seluruh orang tua, maka tidak heran ketika bayi lahir senyum kebahagiaan terpancar dari raut wajah kami, walau si bayi membalasnya dengan tangisan haha.

Sebelum lahiran, pada malamnya hari kami mengalami banyak cobaan, silahkan baca di artikel pengalaman pendarahan di bulan ke-10.

Bayi kami lahir pada pukul empat sore pada bulan November 2020. Dengan nama lengkap Muhammad Hasan Ar-Razi Lahir melalui proses caesar dengan berat 2,4 kg dan tinggi 46 cm.

Lokasi Rumah Sakit Cira Arafiq tidak terlalu jauh dari rumah, tepatnya berada di ujung Jl RTM. Jadi kami yang tinggal di Jl RTM hanya membutuhkan waktu 10 menit menuju Rumah Sakit.

Bagi sebagian orang mungkin kesulitan menemukannya karena lokasi RS tidak berada di jalan besar.

Kami Ke RS Citra Arafiq pada pukul delapan pagi  dengan niat untuk USG. Secara kami berencana untuk melakukan persalinan normal dalam waku dekat.

Saat masuk ke dalam Gedung RS, ada banyak pasian yang sudah antri menunggu giliran.

RS Citra Arafiq menggunakan sistem Antrian Online Multi Chanel. Sehingga setiap orang mendapatkan urutan antrian sesuai kebutuhan penanganan yang dibutuhkan.

Jadi kami kami klik pilihan Poli USG pada layar antrian.

Btw malam harinya kami sudah ke sini untuk menanyakan jadwal dokter, kata petugasnya ada Dr Iskandar pada jam 10 pagi.

Setelah nomor antrian kami dipanggil, kami pun melapor kebutuhan kami ingin USG dengan dokter Iskandar.

Kami pun diarahkan untuk menunggu di lantai dua.

Ternyata di lantai dua sudah banyak orang yang juga menunggu.

Setelah Menunggu lebih dari dua jam, akhirnya dokter datang dan kami pun menunggu lagi agar mendapat giliran konsul.

Jujur... nunggunya lama banget, total hampir 3 jam. tapi wajar sih ... namanya dokter pasti banyak orang yang membutuhkan nya. Dan dokter mengabdinya tidak hanya di satu rumah sakit.

tiba giliran kami,dan  nama istri dipanggil, kami pun masuk ke ruang poli kandungan.

Doker pun memeriksa kandungan istri saya, dan ia mengatakan kalau kami harus segera melakukan CTG. Bagi yang belum tahu, CTG adalah singkatan dari cardiotocography yaitu alat untu memeriksa detak jantung bayi silahkan baca di sini:

Panik dong. Ditambah lapar juga...

Kami berjalan ke ruang CTG dan bidan langsung memasang alat pendeteksi tersebut ke perut istri. Di dalam ruangan ternyata ada seorang ibu yang juga sedang melakukan persalinan. Dan dari suara yang terdengar di dalam tirai, si ibu melahirkan dengan cara normal.

Layar monitor CTG yang dipasang menunjukkan detak jantung bayi 100-115 kali per menit, angka itu termasuk kategori rendah karena normalnya detak jantung bayi 110-160 kali per menit.  

Bidan memeriksa kertas hasil CTG dan menyuruh saya untuk mengantarkannya ke dokter Iskandar. Bidan menghubungi dokter dan ternyata hasil CTG nya menunjukkan detak jantung bayi lemah.

Ketika saya kembali ke atas ternyata istri saya pecah ketuban... Saya tanya bidan ternyata janinnya lemah dan wajib dilakukan persalinan CS (Caesar).

Jam menunjukkan pukul 13:30. Kami semakin panik apakah bayi kami akan selamat?

Saya mendesak bidan untuk memberikan info kapan dokter akan menangani persalinan istri saya.

Beruntung saya dan istri pernah konsultasi dengan Dr di RS Tumbuh Kembang, dan saya punya nomor WA nya.

Jadi saya bertanya , apakah dokter bisa menolong kami untu operasi caesar di RS Arafiq?

Dokter menjawab bisa. Tapi iya masih melakukan operasi caesar di RS umbuh kembang jadi kami harus menunggu.

Kami pun harap2 cemas di rumah sakit. Bidan menyarankan istri agar tidak makan siang karena akan dilakukan operasi caesar pada sore hari.

Akhirnya dokter agus mengaakan kalau ia bisa pada pukul 4 sore.

Istri saya pun masuk ke ruang operasi dengan wajah yang amat pasrah, Saya pun berusaha menyemangatinya.

30 menit berlalu. Seorang perawat keluar dengan meminta bedong bayi.

Beberapa menit kemudian ia pun keluar dengan mendoron bayi kami yang baru lahir dengan selamat.

Istri cerita kalau di dalam ruangan operasi suhu ruangan sangattt dingin dan musik diputar sekencang-kencangnya.

Lalu bayi dibawa ke ruangan lain untuk diazankan.

Kemudian....

Post a Comment

Previous Post Next Post

Featured post