Pengalaman Telat 2 Jam Chekin di Bandara Soekarno Hatta



Kejadian ini penulis alami di bulan Desember tahun 2020. Saat itu anak pertama kami lahir dan mertua datang dari kampung untuk membimbing kami merawat bayi.

Setelah berkunjung selama 40 hari, kedua mertua pun bersiap untuk kembali ke kampung. Saya pun mencari tiket pesawat dengan harga terjangkau di salah satu aplikasi pemesanan tiket.

Penulis sengaja Booking tiket pesawat seminggu sebelum hari keberangkatan. Selain karena harganya murah, kami juga bisa melakukan reschedul bila mengalami kendala sebelum hari H.

Sehari sebelum penerbangan mertua telah melakukan Rapid tes di salah satu klinik di sekitaran klapa dua, Depok. Dengan biaya 125 Ribu per orang kedua mertua penulis mendapat hasil non reaktif. Dokter memberikan selembar kerta bukti non reaktif dan bukti tersebut  menjadi salah satu persyaratan untuk bepergian menggunakan pesawat.

Keesokan harinya kami berangkat di pagi hari menuju Bandara Soekarno Hatta. Perjalanan dari rumah menuju bandara memakan waktu kurang lebih dua Jam. Itu sebabnya kami sengja memesan tiket di siang hari agar tidak terlambat Chek-in.

Sesampainya di Bandara kami menyerahkan bukti e-Tiket pesawat kepada petugas Chek In. Namun kami terkejut ketika si petugas mengatakan kami sudah terlambat chek-in dan pesawat yang dipesan sudah terbang dua jam yang lalu.

Penulis berusaha tetap tenang karena lima tahun yang lalu juga penulis pernah mengalami peristiwa ini.
 
 "Mohon di chek lagi, Pak! di E-Tiket kami jelas tertulis bahwa penerbangan kami pukul 12:00"

"Iya tapi kami mohon maaf, Pak. Bapak sudah terlambat Chek In, Silahkan kebagian Informasi agar lebih jelas"

Saya pun berjalan menuju ruang informasi yang berada di sudut kiri ruangan. Ruangan tersebut cukup kecil dan berisi 5-6 orang.

Ada beberapa orang yang juga mengalami hal yang sama, yakni tiket hangus karena sudah telat chek-in. Ada yang terlambat karena harus melakukan rapid tes di bandara, ada yang terlambat karena kemacetan, Sedangkan kami masih bertanya-tanya kenapa e-tiket kami hangus.

Petugas informasi pun bertanya, dan menuut saya ini adalah pertanyaan penting, mohon dicatat ya pembaca ;

"Apakah Bapak menerima SMS Bahwa pesawat yang akan bapak tumpangi telah dimajukan pukul 10:00?"

Jawaban terbaik yang bisa penulis sampaikan adalah: "TIDAK"

Petugas pun diam dan berdskusi dengan petugas lain. Penulis menunggu dan berharap jawaban berikutnya akan sama seperti yang pernah penulis alami beberapa tahun lalu.

Setelah menunggu beberapa menit, petugas pun datang menghampiri kami, ia memberika selembar kertas berwarna kuning dan menyebutkan bahwa itu adalah tiket pengganti pesawat mertua. Namun, kami haru smenunggu lai karena tiket baru tersebut penerangannya pukul 16:00"

Kami pun terlantar menunggu jadwal penrbangan. Setlah menunggu dua jam lebih kami pun Chek-in dan mengantar merua hingga ke ruang tunggu keberangkatan.

beberapa tahun lalu penulis juga mengalami e-Tiket hangus karea penerbangan di majukan, saa itu petugas informasi meminta hp penulis untuk memeriksa SMS masuk, namun percuma karena HP penulis rusak.

Kalau saja penulis menerima SMS tersebut dan mengetahui bahwa ada info penerbangan akan dimajukan, namun penulis tetap datang terlambat, maka kemungkinan besar tidak akan ada tiket pengganti.

Namun bisa jadi penulis telah menerima SMS namun penulis tidak membaca SMS tersebut lalu penulis menyjawab tidak ada SMS, kemudian pihak informasi tidak memeriksa HP penulis, maka penulis tetap mendapat tiket pengganti.

Penulis sedikit kecewa dengan adanya kejadian pihak maskapai yang memajukan jadwal penerbangan. Hal ini membuat beberapa penumpang mengalami kerugian. 

Bukankah para Penumpang sengaja memilih tanggal dan jam keberangkatan sesuai kemampuan dan kesempatan? Jika ada informasi penerbangan akan dimajukan maka itu sama saja merusak perjanjian di Awal pemesanan.


Post a Comment

Previous Post Next Post

Featured post