Menulislah Agar Orang di Masa Depan Mengenal Anda



 Halo Teman-teman, Menulis merupakan kegiatan yang sering dianggap remeh oleh kebanyakan orang. Banyak yang menganggap menulis kegiatan yang tidak memberi manfaat apapun. Anggapan tersebut karena menulis terlihat tidak memberi dampak langsung bagi mereka yang menulis. Padahal, dengan menulis kita akan meninggalkan legacy setelah kita tiada. Nama atau karya kita akan tetap abadi di dunia.

Menulislah Agar orang-orang di masa yang akan datang Mengenalmu. Kalimat tersebut mungkin pernah kalian dengar dari salah satu ustaz tersohor di Indonesia, beliau adalah ustaz Abdul Somad, Lc. Ma. Beliau mengucapkan kalimat itu sambil menunjukkan karya tulis beliau yang sangat bagus. Seperti ; 37 Masalah Populer, 77 Tanya Jawab Seputar salat, Tanya Jawab Seputar Qurban, dan lain-lain.

“Menulislah agar engkau ‘abadi"

Perintah “Menulislah agar engkau ‘abadi,’ bukan quotes semata. Abadi yang dimaksud adalah nama dan pemikiran kamu akan tetap dikenang meskipun jasad telah terkubur di dalam tanah. Mengapa bisa demikian ?

Begini, coba teman-teman perhatikan buku atau karya tulis di sekitar, atau mungkin juga di internet. Banyak sekali karya-karya  yang penulisnya sudah tiada. Mereka pergi dengan meninggalkan karya hasil buah pikir mereka.

Sebutlah salah satunya Buku “Kalau Tak Untung” Karya Selasih (Sariamin Ismail.) Beliau Lahir sebelum indonesia merdeka. Tepatnya Tahun 1905 dan meninggal tahun 1995.

Saya sendiri menemukan buku beliau di sudut lemari lama di ruang kamar pesantren tahun 2006. Sedikit lusuh. Dan sampai tulisan ini terbit saya masih mengingat isi certa buku tersebut beserta nama penulis.

“Menulislah agar orang di masa depan mengenalmu.”

Sebenarnya ada banyak penulis lain yang bisa kita bahas. Mereka adalah orang-orang hebat yang meninggalkan nama besar meski tuhan telah memanggil ruhnya. Seperti sastrawan pudangga lama dan pudjangga baru indonesia ; Abdullah bin Abdulkadir Munsyi, Hamzah Al-Fansuri, Marah Rusli, Syekh Syamsudin Pasai. Sutan Takdir Alisjahbana, Hamka, Armijn Pane, Tengku Amir Hamzah, Sanusi Pane dan masih banyak lagi.

Nama-nama tersebut bisa saya tuliskan karena mereka meninggalkan tulisan-tulisan baik dan dikenang banyak orang. Dan tidak menutup kemungkinan akan tetap disebutkan lagi sampai 10 hingga 100 tahun dari sekarang. Mereka yang tidak meninggalkan tulisan akan hilang dan sejarah tidak mencatat mereka.

Kita juga mengenal penulis-penulis yang muncul di tahun 2000 an seperti Andrea Hirata, Asma Nadia, Darwis, Dee Lestari, Habiburrahman El- Shirazy, Eka Kurniawan, dan Masih banyak lagi. Mereka adalah orang yang menuliskan buah pikir atau imajinasi dan bisa menginspirasi banyak orang. Jadi tidak heran bila menyebutkan penulis ternama maka yang muncul nama-nama mereka. Sama seperti para sastrawan pudjangga, nama mereka juga akan tetap disebutkan pulahan tahun mendatang.

Bukan hanya nama yang tetap diingat, mereka yang meninggalkan tulisan akan mendapat amal jariah. Karya mereka  akan menjadi kebanggaan bagi keluarga yang ditinggalkan.


Post a Comment

Previous Post Next Post

Featured post