10 Dosa Penulis Pemula; Segeralah bertobat! dan Jadilah Penulis Produktif


Menjadi seorang penulis membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. menghasilkan sebuah tulisan harus melalui proses perenungan, imajinasi, pengolahan kata, kalimat, paragraf dan terciptalah sebuah idea. 

 

seluruh proses tersebut harus dijalani seorang penulis, kalau tidak maka ia hanya menjadi penulis yang tidak diakui oleh siapa pun. Jika anda adalah penulis pemula, dan ingin menjadi penulis produktif maka hindarilah 10 dosa berikut: 

1.     Menunda

Kebiasaan menunda bisa menyerang siapa saja. penyakit ini memang sulit diatasi jika anda tidak punya komitmen yang kuat dalam menulis. menunda menulis sama saja menunda terbitnya sebuah karya. menunda terbitnya karya sama saja menghilangkan ide tersebut dari ingatan.

 

Penyakit menunda bahkan membuat anda menjalani hidup selama beberapa bulan tanpa menghasilkan karya. jika anda sudah berniat menulis dan ada perasaan ingin menunda segeralah lawan. buktikan bahwa anda lebih hebat dari makhluk bernama menunda. 

 

Menunda adalah adalah makhluk yang mencegah anda dari kemajuan. saya bahkan menyarankan anda untuk mempermainkan makhluk ini, yaitu dengan cara, menulislah hanya disaat perasaan menunda itu muncul. 


Loh, emang bisa? Bisa. saya sudah Mencobanya. 


sekarang, jadwal menulis saya hanya dan hanya jika perasaan menunda muncul. sehingga, tidak ada lagi alasan saya untuk menunda.

 

2.     Merasa Puas Dan Cukup


Mungkin, Anda Pernah menulis satu tulisan, baik itu buku, artikel, opini, puisi, cerpen dan lain-lain. dan boom karya anda saat itu memang bagus, dipuji banyak orang, terbit di surat kabar, mendapat view banyak, menerima ratusan. dan anda terlena dengan itu. kemudian rasa puas muncul.


Perasaan puas tersebut boleh anda nikmati, namun jika anda merasa cukup dengan karya yang pernah booming tersebut dan anda stop berkarya karena merasa sudah cukup maka itu termasuk dosa kedua penulis pemula.

 

Jika karya anda pernah booming maka cukuplah berpuas diri dalam waktu singkat. segera beri peringatan pada diri anda agar tidak terlena, pacu diri anda untuk kembali menulis lebih banyak dan lebih bagus lagi.

 

3.     Tidak Menyelesaikan yang Telah Dimulai

“lelaki pengecut adalah ia yang memulai cinta namun tidak menyelesaikannya.”


Kita menyebut lelaki itu sedang ghosting, dan itu adalah pengecut. begitu juga dengan menulis, bila anda sudah memiliki ide tulisan, namun anda hanya membayangkannya saja, atau sekedar menulis sedikit, tanpa melakukan riset lebih mendalam untuk menyempurnakan karya tersebut maka anda adalah pengecut.

 

Jadilah penulis yang menyelsaikan karya. jika anda baru membuat judul tulisan namun tidak menyelesaikan isinya maka siap-siap judul itu terdampar di lautan menunda. Anda mungkin sudah memiliki karya tulis, bisa jadi baru judul, baru bab 1, atau baru kerangka cerita. namun anda menunda untuk menyelesaikannya, maka anda terkena dosa ketiga.


Saran saya selesaikanlah semua tulisan tersebut dengan mencari waktu melakukan riset untuk melengkapi data. paksa diri anda untuk melanjutkan tulisan tersebut walau hanya sedikit demi sedikit. lakukan secara bertahap dan konsisten hingga karya tersebut selesai untuk dinikmati banyak orang.

 

4.     Jarang Membaca


Bayangkanlah sebuah botol kosong dan ketika botol itu dimiringkan  tidak ada satupun gelas yang berisi. sedangkan botol yang selalu diisi air akan mampu menuangkan air ke seluruh gelas. Botol itu adalah jiwa dan otak manusia sedangkan airnya adalah pengetahuan.


Seorang penulis harus rajin membaca buku bahkan kalau bisa seorang penulis haruslah maniak buku. Jadilah orang yang ketika melihat buku seperti melihat harta karun karena tertarik mempelajari isinya. Membaca buku adalah asupan otak dan jiwa bagi seorang penulis agar karyanya lebih berkualitas.


Jika anda jarang membaca dan ingin menulis, maka anda akan kekurang ide ataupun kalau anda memaksakan diri menulis maka tulisan anda akan terasa hambar.

5.     Tidak Fokus Ke Satu Topik


Seorang penulis pemula kebanyakan memiliki banyak ide di kepala dan berniat untuk menghasilkan seluruh ide tersebut menjadi karya dan merasa kalau itu sangat hebat. ya itu sangat hebat namun kenyataannya apakah sanggup? apakah ada tulisan yang selesai? penulis ragu


Memiliki ide banyak itu bagus, namun anda harus fokus ke satu topik saja. fokus ke satu judul dulu, anda boleh menulis semua semua ide anda kemudian pilihlah satu judul yang ingin anda selesaikan sesuai kemampuan anda.

 

Multitasking itu bagus, namun untuk kegiatan menulis berbagi hal secara bersamaan bersamaan maka hal itu kurang disarankan.

 

Menulis adalah pekerjaan otak bukan hanya pekerjaan tangan. jika anda menulis dengan melompat dari satu ide ke ide lain, maka anda membuat otak terasa lelah dan setiap tulisan anda tidak mendalam.

6.     Tidak Menulis Apapun Dalam Sehari


Dosa tidak menulis apapun dalam satu hari adalh akibat panjang dari dosa nomor 1 2 3 4. Menyesallah jika hari ini anda belum menulis apapun. jadikanlah menulis sebagai kegiatan wajib anda sebelum terlelap dalam tidur.

 

7.     Memamerkan Hal Yang Belum Ditulis

Membangakan karya yang belum selesai adalah kebodohan, orang lain membutuhkan karya nyata yang dari anda bukan rencana anda. jika anda memiliki karya yang belum selesai maka rahasiakanlah dan berusahalah menyelesaikannya dengan baik. 

 

Menceritakan karya yang belum selesai kepada orang lain akan membuat anda merasa sudah menyelesaikan karya tersebut dan menunda untuk menyelesaikannya. perasaan merasa telah menulis muncul karena anda merasa orang lain sudah tahu anda sudah menulis, padahal semua hanyalah rencana.

 

8.     Melakukan Editing Ketika Sedang Menulis

Melakukan editing terhadap tulisan adalah hal wajib yang harus dilakukan penulis, jika tidak ia hanya menghadirkan dosa no 37 (nomornya ngarang ya) yaitu menghadirkan karya yang buruk.

Apakah boleh melakukan editing saat sedang menulis? jawabannya tidak. mengapa? karena editing membutuhkan waktu yang lama. sedangkan di kepala anda ada puluhan ide yang sedang antri dan ingin segera keluar melalui jari.

Tundalah kegiatan editing sampai semua ide anda tentang satu topik selesai tertulis, abaikan typo, ketidakserasian kalimat, kesalahan diksi, kesalahan eyd dan lain lain. 

 

Setelah semua berhasil anda tulis dan tercipta satu artikel atau satu bab, maka anda boleh melakukan editing dengan serius.

9.     Tidak Memiliki Jadwal Menulis Yang Tetap

 

Jadwal menulis wajib dimiliki oleh setiap penulis, dan jadwal antar penulis satu dengan yg lain bisa jadi berbeda beda. jadwal menulis yang baik adalah ketika anda memiliki waktu sendiri untuk merenung dan tidak mengganggu kegiatan wajib anda.

 

Setiap orang memiliki kewajiban dan kegiatan yang berbeda, maka jadwal menulis harus diluar kewajiban tersebut. bahkan, meskipun anda tidak terlalu memiliki kesibukan anda tetap harus membuat jadwal khusus menulis, mengapa demikian? karena jadwal terbut akan menciptakan habit yang kuat. 

 

Jika anda tidak memiliki jadwal maka anda akan terus menunda. tanpa jadwal anda akan merasa nanti dan besok adalah waktu yang tepat, waktu-waktu tersebut pun berlalu dan anda tidak menulis apapun. 

Buatlah jadwal menulis di jam-jam tertentu, bisa jadi pagi, siang, sore, atau malam. pilih waktu yang sesuai menurut anda, buatlah jm khusus menulis di hari tersebut. bisa jadi 15 menit, 30 menit atau bahkan satu jam. dan ini rahasianya, ketika anda telah memulai menulis di jam dan durasi yang anda terapkan, maka akan timbul keinginan untuk lanjut menulis. anda boleh melanjutkannya dan menyelesaikan tulisan anda.
 lakukan hal yang sama keesokan harinya. tentukan jadwal dan menulislah walau hanya sesaat hingga habit (kebiasaan) menulis tercipta dalam diri anda.

 

10.  Plagiat

ini adalah dosa paling besar dan wajib segera bertobat detik ini juga, plagiat adalah pencurian ide dan kerja keras. plagiat menurunkan daya cipta dan iq. jangan sekali kali melakukan plagiat terhadap karya orang.

 


Post a Comment

Previous Post Next Post

Featured post