Apa Itu BUS ALS?
Bagi Orang sumatera BUS ALS
bukanlah barang baru karena sudah menjadi transportasi andalan menuju berbagai
daerah khususnya pulau sumatera dan jawa. Namun bagi orang non Sumatera tentu
belum banyak yang mengenal keunikan, kehebatan, dan cerita dibalik Kuda Besi
berwarna Hijau ini. Penulis akan mencoba mengulasnya secara lengkap.
BUS ALS 317 klender doc; pribadi |
Apa itu ALS? Melansir dari nassionalbuscommunity ALS (Antar Lintas
Sumater ) adalah transportasi Perusahaan Otobus (PO) tertua dan terkemu di
Indonesia. Bus ini dijuluki rajanya lintas sumatera karena memiliki rute
terjauh seIndonesia mungkin sedunia, yakni dari Medan- Jember. Bila di total
maka jarak tempuhnya adalah 2.826 KM atau kurang lebih 4 Hari.
Ciri khas BUS ini berwarna
hijau campur orange kemudian ada banyak barang paket yang dibawa di atas BUS yang
ditutupi terpal agar tidak kena hujan. Selain membawa penumpang BUS ini juga
melayani pengiriman berbagai barang. Sehingga, jarang sekali anda melihat BUS
ALS tanpa paket diatasnya.
Enak Gak Sih Naik Bus ALS?
Bagi yang ingin berpergian
pasti memilih perjalana yang nyaman dan menyenangkan. Apakah BUS ALS termasuk
kategori itu? Jawabannya tergantung ; Jika anda memilki jiwa travel dan menyukai
perjalanan dengan berbagi hal lumrah maka ALS adalah pilihat terbaik dan paling
menyenangkan. Namun, jika anda orang
manja yang meyukai perjalanan serba sempurna maka pasti Anda banyak mengeluh.
Bagi penulis yang menyukai jalan-jalan tentu BUS ALS termasuk kategori Happy Trip. Karena jika pun ada beberapa kekurangan dalam pelayan BUS ALS maka penulis menganggap itu hal lumrah dan menjadi hiasan perjalanan mengarungi daerah sepanjang pulau sumatera.
Mungkin bagi para pengeluh akan mengatakan
supir dan kernetnya kurang ramah ya itu tergantung cara Anda menyatu dengan
mereka, kalau sudah dapat hati wuihh ramah ramah bangat. Ada juga yang
mengatakan tempat rumah makannya ketika singgah kurang bersih,, ya itu biasa gk
semua hal didunia ini sempurna.
Sejarah Bus ALS?
BUS ALS didirikan pada tanggal
26 September 1966 di Kotanopan, Mandailing Natal Sumatera Utara Oleh Alm Haji
Sati Lubis. Diawal berdirinya BUS ini
hanya melayani Rute Medan –Kota Nopan, namun enam tahun tepatnya tahu 1972 ALS
pun melayani perjalanan dari Medan keberbagai daerah Aceh, Padang, Bengkulu,
Pekanbaru, Lampung, Palembang.
Awal berdirinya ALS bernama
PT Pengangungtan dan Industri Antar Lintas Sumater, atau PT. A.L.S. (sesuai
Akte Notaris Pendirian No.50 tanggal 29 September 1966) Setelah mengalami beberApa
perubahan perusAhaan ini resmi bernama PT. Antar Lintas Sumater (ALS).
Dahulu di sumatera ada
belasan BUS yang menguasai berbagai rute seperti Si Bual Buali, Sampagul,
Barumun, Lubuk Raya, Sanggarudang, Batang Pane, dan Aek Batang Gadis Sejati.
Mungkin anda akan terbayang indahnya masa lalu ketika mendengar nama-nama BUS
itu.
BUS ALS memilki visi “Menjadikan
PT ALS sebagai service Company yang
bergerak dibidang bisnis dan jasa transportasi.
Misi: Aman Lancar dan Sopan
Motto : Bekerja sama dan
sama-sama bekerja
Pemilik
Bus ALS
Seperti dijelaskan di sejarah
BUS maka jelas bahwa kepemilikin BUS ini adalah keluarga ALM Haji Sati Lubis.
Namun, ada beberapa rahasia yang mungkn jarang diketahui orang. Alm.Haji Sati
Lubis telah memilki banyak anak dan cucu
sehingga mereka lah yang saat ini memegang ‘Saham” perusahaan ini. Jadi, untuk
mengetahui kepemilikan BUS dapat diketahui melalui penomorannya.
Melansir dari otomotif.kompas. dijelaskan oleh Asrul
Siregar, Anggota Forum BUS mania,
bahwa angka terakhir yang ada dipintu ALS merupakan kode kepemilkin BUS. Nomor berakhiran
angka 1 maka itu milik direksi PO ALS, Chandra Lubis, Ujung aknga 2 milki H.
Kolol, Nomor ujung 3 milik H Arsyad Lubis. Ujung 5 milik Jayaparko, Ujung 7
milik Raja Ali Lubis, angka 8 milik Abdul Wahab Lubis.Terakhir kali penulis Naik
BUS ALS dengan Nomor 77 dan ada banyak cerita di calamnya, silahkan baca disini
Jenis
Mesin Bus ALS
Apa jenis mesin BUS ALS?
Penulis suka memberi gelar kepada BUS ini Kuda Besi berwana Hijau. Jenis Bus
ALS menggunakan pabrikan mercedes-Benz dan hanya mercedes Mens 1518, 1521.
Namun diawal-awal jenis mesin BUS ini adalah Checrolet, General Motor Company (GMC)
dari Amerika, dan Dodge.
Sebagain Besar Aramada BUS
banyak yang menggunakan pabrikan Asal Jerman ini, Seperti, PO ANS, PO Garuda Mas, PO ALS, dan lain lain.
Loket BUS ALS di Jabodetabek
Bagi anda yang tinggal di di
Jakarta , Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi maka ada tiga loket yang bisa
anda kunjungi. Yaitu,;
1.
ALS
Tangeran.
Alamat
; Jalan Daan Mogot KM. 23 No.24-25, Tanah Tinggi, Tangerang, RT.001/RW.007,
Tanah Tinggi, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15119
2. ALS
Cililitan
Alamat ; Jl. Mayjen Sutoyo
No.29, RT.3/RW.9, Cawang, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 13630
ALS Bogor :
Alamat ; Jl. Nasional 12
No.11, RT.01/RW.01, Kayu Manis, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat 16164
Ya hanya ada tiga loket ALS
di Jabodetabek, jadi bagi Anda yang tinggal di Depok, dan Bekasi jangan kecewa
ya.
Berapa Tarif/Harga Tiket Bus ALS?
Harga tiket BUS ALS tergolong murah da sangat
terjangkau, Sebagai gambaran harga tiket dari jabodetabek menuju medan tahun
2021 hanya berkisar 400 ribu hingga 550 ribu. Tentu tarif untuk daerah lain
akan berbeda, seperi jika anda menuju palembanga harga tiketnya 300 ribu - 400
ribu saja.. Berikut harga lengkap BUS ALS ;
Tips Naik Bus ALS
Tips Nai BUS als
- Lakukan
persiapan fisik karena Anda akan melakukan perjalanan selama 1-4 hari.
- Sediakan
makanan dan minuman secukupnya. Jika Anda ingin bekal yang tahan lama maka
masaklah rendang atau ikan sambal teri.
- Pilih
nomor kursi yang nyaman menurut Anda. Bagi penulis seluruh kursi terasa nyaman,
namun jika anda suka melihat pemandangan maka pilihlah kursi depan dan di
dekat jendela. Jika Anda memabawa bayi penulis sarankan duduk di bagian
depan.
- Sediakan
kaos kaki dan jaket karena di perjalanan malam ac bus akan sangat
menyiksa.
- Sedikan
power bank atau gunakan Handphone seperlunya saja.
- Sediakan
miyak kayu putih, balsem, atau koyo jika tiba-anda merasa masuk angin atau
pusing.
- Sediakan
kuota internet yang banyak untuk hiburan di dalam BUS.
- Bawa
buku bergizi agar perjalanan anda juga bergizi. (Jangan Main HP atau
bengong, baca buku lebih baik.)
- Berbaurlah
dengan seluruh penumpang karena anda akan seatap dengan mereka dalam
beberapa hari. Tidak jarang anda akan mendapatkan keluarga baru atau pacar
baru ketika naik BUS ALS. Ada semboyan di BUS ALS yaitu “ Naik sebagai
Penumpang Turun Sebagai Keluarga.)
- Nikmati
semua kelebihan dan kekurangan yang ada diperjalanan, Anggap semua yang
ada di perjalanan darat anda adalah hal yang wajar dan lumrah, seperti;
udara, suasana, keadaan, dan lain sebagainya. Jika anda mengeluh anda
hanya menyiksa sendiri.
Pengalaman Naik Bus ALS
1. Naik BUS ALS Bersama Bayi, Semua Penumpang Jadi Keluarga
Nah ini yang perlu teman-teman ketahui. Ternyata loket ALS Cililitan tidak bisa memberi Bangku di sisi kanan atau di belakang supir. Mereka hanya menyediakan kursi sebelah kiri BUS. Sedangkan kami ingin tepat berada di belakang supir, karena menurut pengalaman, kursi di sisi trsebut sedikit lebih lega.
Namun sangat di sayangkan, ketika kami tiba di sana ternyata KURSI sisi kanan sudah ada yang booking. Kami tidak mungkin mengbah hari keberangkatan, jadi mau tidak mau kami memesan bangku depan sebelah kiri. Padahal kami sengaja memesan tiket 5 hari sebelum berangkat.
Kami tiba di Loket ALS klender pada hari Rabu pukul 2 Siang, karena BUS akan berangkat pukul 4 sore. Selama 2 jam kami menunggu penumpang lain datang. Ada dua orang ibu tua yang membawa dua anak. Dan kami langsung Akrab dengan mereka. Kemudia ada seorang ibu lagi datang terburu-buru untuk memesan tiket. Ternyata mereka duduk bersebelahan dengan kursi kami.
Saya berharap BUS tidak penuh agar saya bisa berpindah ke kursi lain dan memberi ruang ke istri bersama mybayi di kursi depan atau sebaliknya.Akhirnya BUS berjalan pukul 04:30 menuju pelabuhan merak. Ternyat BUS yang kami naiki singgah sebentar ke Loket ALS Cililitan untuk mengambil belasan motor bekas yang akan di jual di Sumatera.
Malam harinya kami pun melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan. Kami tiba di kapal penyeberangan pada tengah malam. Dan berlabuh di pelabuhan Bakauheni pada Shubuh Hari. Perjalana kembali berlanjut memasuki wilayah lampung dan masuk ke jalan Tol.
Tragedi KM 277
BUS
pun berhenti di rest Area mASJID Al-Hikmah tepatnya di KM 277 +500. kami pun
berjalan menyebar mencari kamar mandi.disinilah terjadi sebuah kejadian yang
tak terlupakan . saya menyebutnya Tragedi KM277. Begini Ceritanya
BUS
berhenti di KMM 277 pada pukul 6 pagi agar penumang bisa sholat dan buang air. Ternyata
seluruh kamar mandi di daerah tersebut kering. Bahkan tidak ada walau hanya
satu gayung pun. Semua penumpang lecewa dan mengeluh kepada supir. Seorang
Bapak-bapak yang mungkin jarang naik Bus ALS buang hajat di toilet BUS, padahal
tidak boleh buang air besar di situ.
Salah
satu kenek BUS marah-marah dan si bapak tidak terima. Akhirnya, BUS kembali
berjalan setelah semua penumpang mengajukan keluhan. Namun, si Bapak kembali
marah-marah. Ia dan Istrinya tidak terima dimarahi si kenek karena mereka
merasa sebagai penumpang yang harus di layani dengan baik.
Suasana
semakin Panas, si Bapak pun berdiri dan menunjuk wajah sang Supir dan Kenek.
Saya pun mulai kesal karena mereka saling bentak tepat di depan anak Saya. Saya
pun melerainya dan si Bapak kembali duduk di kursi namun sambil ngedumel dengan
keras.
Akhirnya
emosi penumpang lain pun terpancing. Ibu-ibu disebelah kami pun berteriak
"Sudah
Pak, kitasemua kesel tapi bisa diselesaikan baik-baik kan atau ketika kita
berhenti lagi."
Si
Bapak terlihat tidak terima
"Pak
saya juga bisa marah loh, ni anak saya punya penyakit Jantung saya tidak terima
kalau bapak terus-terusan teriak" Sahut ibu disebelah saya.
"Kalau
mau pelayan sempurna kenapa tidak naik pesawat saja" Ucap penumpang lain.
Akhirnya
suasana kembali kondusif. Bus melanjutkan perjalanan dan kami pun berhenti di
Rumah makan Palembang. Saya buru-buru ke kamar mandi membawa bayi untuk
dimandikan. Saya dan istri bekerja sama bergantian untuk makan dan mandi. Setelah
istrahat kurang dari 1 jam, kami pun melanjutkan perjalanan.
Ternyata
istri saya merasa pusing dan akhirnya muntah-muntah. Bukan main bingungnya.
Istri saya tidak kuat lagi menggendong bayi karena semua yang ia makan telah
keluar. perutnya kosong kepalanya pusing. Ia mabuk kendaraan.
Saya akhirnya menggendong bayi sambil memberi minum dan mengurut leher belakang istri.
Tiba-tiba
seorang ibu di sebelah kami menawarkan agar ia menggendong bayi kami yang
sedang menangis. Saya pun memberikannya dan ia menimangnya, Alhamdulillah bayi
kami riang dan bermain dengannya. Saya kembali menuangkan air minum dan
mengurut kepala istri. Ia masih lemas dan tenaganya habis.
Sore
BUS berhenti kembali di rumah makan. Kami pun berbincang dengan dua orang ibu
yang membawa anak. Ternyata mereka hanya tetangga, dan si ibu satunya hanya
membantu mengantar pulang kampung. Bukan main mulianya hati ibu tersebut. Setelah
mandi dan istrahat BUS kembali berjalan dan Saya menyarankan istri saya untuk
pindah ke belakang dan tidur agar ia tidak pusing lagi.
Malam
harinya semua berjalan lancar, istri saya tidak pusing lagi dan kami bergantian
menjaga bayi. Kami semakin akrab ngobrol dan membahas berbagai hal dengan
seluruh penumpang. Ibu yang menggendong bayi kami siang tadi ternyata tinggal
di Medan, dan Istri saya adalah lulusan mahasiswa medan. Ternyata rumah ibu
tersebut tidak jauh dari kos istri saya dahulu.
Bayi
kami kembali menyebar senyuman kepada siapa pun. Bahkan Penumpang lain
bergantian menggendongnya.
Kebingungan
dan kehawatiran saya ahhirnya sirna karena orang-orang di dalam BUS begitu
hangat dan suasana kekeluargaan begitu terasa. tiga orang ibu di sebelah kami
memperlakukan bayi kami layaknya cucu sendiri. Gadis berjaket merah di belakang
kami pun menawarkan diri untuk menggendongnya.
Shubuh
harinya kami tiba di padang untuk sholat shubuh. Seperti tidak ingin mengulang
kesalahan yang sama, supir BUS berlabuh di Masjid megah sehingga pasukan airnya
terjamin. Kami menyempatkan diri ngeteh dan makan gorengan di salah satu
warung. Supir BUS pun menghampiri saya untuk menggendong dan bercanda bersama
baby hasan.
Pukul
9 pagi kami berhenti di bukit tinggi untuk membeli oleh-oleh. Setelah selesai
menyelasaikan semua urusan anak, kami pun menyelesaikan hajat kami. Bayi kami
semakin akrab dengan anak-anak lain di BUS. Bahkan saat kami makan di sudut
Rumah makan, bayi kami makan bersama orang lain di sisi lain. Sehingga, sarapan
pagi kali ini terasa seperti liburan keluarga.
Siang
harinya kami berhenti di salah satu desa di Sumatera Barat untuk menurunkan
belasan motor yang ternyata adalah jual beli motor bekas. Saya membawa bayi keluar
unuk sekedar meluruskan kaki. Sorang anak kecil yang juga penumpang BUS datang
menghampiri.
Ia
pun cerita kalau ayahnya telah meninggal minggu lalu dan mereka tidak punya
keluarga lagi di jakarta, sehingga mereka harus pulang ke kampung dan anak
tersebut harus berhenti sekolahnya, padahal ia masih duduk di kelas 4 SD dan
Nama anak tersebut adalah Putri.Dari cara bicaranya saya yakin ia anak yang
sangat cerdas.Kami melanjutkan perjalanan dan singgah malam hari untuk makan di
RM mandailing Kota Nopan. Lalu BUS kembali melanjutkan perjalanan menuju Kota
Padang Sidimpuan.
Kami
tiba pukul 11 malam di loket ALS Padang Matinggi. Kami berpisah bersama ibu-ibu
yang telah berjiwa besar memberi perhatian kepada kami. Mereka tetap akan
melanjutkan perjalanan menuju kota Medan.Rasanya tidak cukup jika hanya
berterima kasih. Bahkan kami pun lupa menanyakan nama cucu ibu tersebut.
Sampai
saat ini saya masih mengingat seluruh wajah di dalam BUS beserta
karakter-karakternya.
2. Perjalanan 100 Jam BUS ALS Menuju Bogor
Jumat 27 Juli 2021, saya melakukan perjalanan dari Padang Sidimpuan
menuju Bogor Menggunakan BUS ALS (Antar Lintas Sumatera). Kami melewati
beberapa desa di kabupaten Tapanulis selatan.
Jalan yang berlubang, berlumpur, dan berdebu kami lalui. Ada puluhan Warga yang menitipkan duriannya untuk dijual ke jakarta. Walaupun supir menolak tapi warga tetap memohon.
Bus berjalan sekitar 5 jam dan semua terasa normal. Karena kelebihan muatan supir pun merasa ada yang aneh di bagian belakang mobil. Akhirnya bus berhenti Pada hari Sabtu, 28 Agustus 2021. BUS Bogor kami yang kami naiki mengalami kerusakan di bagian belakang. Usut gak punya usut pak supir mengatakan per besi belakang mobil telah patah dan harus segera diperbaiki.
Kami pun berhenti di RM Tambuo yang terletak di Simatorkis, Rao Selatan,
Pasaman, Sumbar. Pukul 03:00 Pagi. Saya berpikir ini hanya kerusakan kecil dan
tidak butuh waktu lama untuk memperbaikinya.
Ternyata supir ALS mengatakan tidak memilki suku cadang, sehingga kami harus menunggu montir dari Kota Nopan. What!!! itu berarti kami harus menunggu kurang lebih 4-5 jam. Belum lagi untuk memperbaiki mesin bus juga membutuhkan waktu yang sangat lama. Kami pun mencari posisi nyaman hingga matahari terbit. Rumah makan tempat kami singgah belum buka, jadi semua penumpang menunggu di teras.
Hari kedua , pagi hari PUKUL 7: 30, RM Tamboe pun buka, kami masuk satu
persatu menuju kamar mandi dan memesan makanan serta minuman. Beberapa Bus ALS
Lewat dan supir Kami meminta bantuan, namun tidak ada yang bisa membantu.
Pukul 9 Pagi montir yang ditunggu akhirnya datang juga. Saya merasa
senang karena BUS akan segera membaik dan kami melanjutkan perjalanan. Namun
tidak semudah itu Ferguso.
Ternyata Ini masih permulaan. Abang montir harus melakukan mengecekan
dan pembongkaran beberapa bagian mesin. Sebelumnya pukul 8 pagi saya sudah
memesan segelas susu hangat kepada mba-mba di dapur rumah makan. Lalu Pemilik
rumah makan datang menghampiri untuk berbincang-bincang.
"BUS kalian itu kalabian muatan, mangkonya rusak" ungkapnya
dengan logat minang.
"Iya wak, ada banyak yang menitip durian untuk dibawa ke jakarta
dan dijual. Sopirnya sudah menolak karena sudah tidak ada tempat. namun yang
nitip memelas dan akhirnya atap mobil dipenuhi puluhan karung berisi
durian."
"Oh gitu ya,,, klau sudah begini untuak memperbaiki mobilnya bisa
sampai sore, mungkin pukul 4, bisa jadi pukul 2 nanti, tapi saya jamin sore
baru beres. Kemaren ada BUS juga yang rusak di halaman itu dan butuh 2 minggu
untuk memperbaikinya."
Saya kaget mendengar penjelasannya karena saya tidak punya stok baju
banyak jika harus menunggu seminggu lebih wkwk.
Beruntung rumah makan yang kami singgahi menyediakan tempat makan lesehan, makanan khas padang yang berlemak, serta kamar mandi yang bersih.
Pukul satu siang ternyata ucapan pemilik rumah makan benar adanya.
Montir baru selesai memperbaiki satu sisi mobil.
Saya jadi teringat tawaran secara tidak langsung pemilik Rumah makan,
"Tadi ada bapak yang nanyain penginapan, saya bilang kalau mau istrahat
disikko ado kamar, lumayan rebahan dari pagi sampai sore cukup bayar 40 sampai
50 ribu saja. Duit kan ada lebih baik jaga kesehatan dulu."
"Iya Pak, kesehatan itu yang utama" Sahut saya sambil
memikirkan tawarannya. beliau pun kembali melayani pembeli yang baru datang.
Montir masih juga belum selesai. Akhirnya kami menikmati suasana Rumah
Makan sehari penuh. Kenyang, Santai, namun pasti telat sampai tujuan.
Tiba malam hari akhirnya bus menyala tepat pukul delapan, kami pun
melanjutkan perjalanan setelah menunggu kurang lebih 18 jam.
Minggu, 29 April 2021 kami melaju menyusuri jalan lintas sumatera
melewati puluhan kota dan kecematan. Menyapa sunga batanghari yang mengalir
deras sebanyak dua kali. Melintas dinginnya hujan malam di ujung Jambi.
Kami menembus gerbang masuk Palembang
sebelah selatan sumatera.
Kami melewati jalan aspal yang bergelombang dan membuat bus Oleng ke
kiri dan ke kanan, penumbang pun silih berganti menegur dengan berteriak woy,
bahkan ada yang baru bangun mengatakan hal yang sama padahal tidak mengerti
apa2. Tapi si abang supir malam berhasil meredakan amarah uwak2 dan emak2
batak.
"Tenang aja ete tadi cuma jalan yang bergelombang" Ucang Abang
supir sambil tergugup-gugup.
Senin, 30 Agustus 2021, Pukul empat shubuh BUS kembali berlabuh di salah
satu Rumah makan di Palembang. Kami istrahat dan sarapan.
Namun, sangat disayangkan, Uwak supir pergi membawa BUS untuk diperbaiki
dan kami terlantar lagi hingga waktu yang tidak ditentukan. Padahal jarak kami
ke pelabuhan Bakauheni tinggal 6-7 Jam.
Kami menjadi pelangang setia rumah makan musi indah. Puluhan BUS datang
silih berganti dari pagi hingga siang, namun kami masih duduk kebingungan.
Ada yang sibuk mencari warung yang lebih murah. Bapak2 sibuk mengisap
rokok hingga habis puluhan batang. Ibu-Ibu sibuk menggosip di ujung kamar
mandi. Tentu yang digosipin mereka yang tidak ada di dekat ibu2 tersebut.
Sedangkan saya sibuk merindukan bayi di kampung.
BUS kemabli setelah menunggu 8 jam |
BUS kembali datang pukul 2 siang. Ternyata per besi yang mereka ganti
kemaren kembali patah. Sehingga mereka harus mencari bengkel dan membeli per
besi bekas. Kami yang telah menunggu kurang lebih 10 jam bukan main senangnya.
Kuda besi berwarna hijau berbentuk kotak kembali datang menjemput.
Perjalanan lanjut menuju tol palembang setelah meyapa Sungai Musi lalu
masuk ke bandar lampung. Secara mengejutkan uwak supir mentraktir seluruh
penumpang untuk makan malam di rumah makan padang, lampung.
Akhirnya. Selasa, 31 Agustus 2021 pukul 5 pagi kami sampai di pelabuhan bakauheni. Setelah menyerahkan bukti swab antigen kami diizinkan masuk. Saya pun langsung mencari ruang lesehan di kalal feri untuk merebahkan tubuh yang lelah.
Pukul 7 berlabuh di Merak dan menurunkan beberapa penumpang di
Tangerang. Hingga akhirnya BuS ALS sampai di tujuan akhir terminal Parung
Bogor.
Jika ditotal maka saya melakukan perjalanan dari sidimpuan menuju bogor
selama 5 hari 4 malam atau kurang lebih 100 jam. Mungkin ini perjalanan BUS ALS
terlama sepanjang sejarah.
BUS ALS 77 tiba di Bogor doc Pribadi |
إرسال تعليق